Free V Curlz Cursors at www.totallyfreecursors.com

Nurturing Technopreneurship


Nurturing Technopreneurship


While entrepreneurs might use technology to enhance their business, technopreneurs – individuals equipped with technical and business skills – take it further by making technology and innovation their core product and service.
Whether by developing new technology or innovating current ones to meet an untapped market, technopreneurs always look forward to creating and commercialize the latest products and services that could benefit people, in ways that would make their lives easier in a technologically-driven world.
As Indonesian begins its march towards a digital economy, there is a need for local youths to embrace technology to solve challenges facing their communities as well as develop their own start-ups that can drive our home state’s economy.
If you think you have what it takes to tackle technopreneurship, here are some pointers to keep in mind:
Be a jack-of-all-trades
Because technopreneurship is a subset of entrepreneurship, you will need basic entrepreneurial skills such as communication, business strategy, marketing, branding, and financing to learn how to build a business.
Depending on the technology and innovation required to develop your products and services, you will also need to familiarize yourself with various kinds of technologies, be it general or industry-specific.
This doesn’t mean that you need to master all of them; technology in particular changes rapidly, so the least you can do is have a strong foundation on how these technologies work and incorporate them in your entrepreneurial endeavours.
Build a team
Running a business can be taxing when done solo, so find people with different expertise who can support you in your technopreneurship, especially non-technical ones. For instance, while you work with a programmer on product development, have a marketer to market your start-up and product, a web developer to create a website, and an accountant to manage the start-up’s finances.
Balance technology and content
The content you develop to reach your customers whether user-generated or in-house is as crucial as the product and service you build for them. Thus, make sure that you spend time on shaping clear, straightforward content that your target market can easily understand and utilize.
Focus on your idea
Essentially, whether it’s a website, an application or hardware solutions, always remember the idea that first drove you to become a technopreneur as you develop it. After all, technopreneurs tend to be individuals who find ideas by dreaming big, seek opportunities that others don’t see, and take calculated risks.
This idea should not only be of value to your customers, but also motivate your team to challenge themselves more and inspire other technopreneurs to do their part in impacting the society positively, be it their own communities or even the world.

Drop Cap




P
ada hakikatnya setiap penelitian kuantitatif dalam ilmu-ilmu sosial mnerapkan filosofi yang disebut deducto hipothetico verifikatif artinya, masalah penelitian dipecahkan dengan bantuan cara berfikir deduktif melalui pengajuan hipotesis yang dideduksi dari teori-teori yang bersifat universal dan umum, sehingga kesimpulan dalam bentuk hipotesis inilah yang akan diverifikasi secara empiris melalui cara berpikir induktif dengan bantuan statistika inferesial.

J
adi, hipotesis yang diajukan peneliti, setelah membaca teori-teori yang relavan  merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang diajukan. Oleh karena itu, penggunaan kata tanya dalam perumusan masalah harus juga deperhatikan dengan mempertimbangkan jawaban yang logis dalam hipotesis, sehingga tidak mungkin peneliti dapat mengajukan hipotesi manakala kata tanya yang digunakan dalam perumusan masalah ilmiah adalah kata tanya seperti “sejauh manakah” atau “seberapa besarkah,” karena jawabannya sejauh itu atau sebesar itu.



Antioksidan dan Radikal Bebas
&&&&ppp&&&
A
ntioksidan adalah senyawa yang mencegah proses oksidasi oleh radikal bebas. Radikan bebas adalah suatu atom atau molekul yang bermuatan positif atau negate. Dimana sifat dari atom atau molekul yang bermuatan tadi sangat reaktif dan tidak stabil, karena akan berusaha menetralisir dirinya dengan cara menarik electron dari molekul atau atom yang ada di dekatnya. Sehingga terjadi reaksi berantai.

Sifat dari radikal bebas tadi akan merusak sel-sel bahkan sampai ke inti sel yang bisa
Mengakibatkan terjadinya mutasi gen sehingga menyebabkan timbulnya kanker.

Antioksidan Dapat Berupa : Vitamin, Mineral Atau Enzim

Sumber Radikal Bebas

1.      Metabolisme tubuh kita sendiri
2.      Pencemaran udara
3.      Bahan kimia dari makanan dan air
4.      Alkohol
5.      Rokok
6.      Radiasi ultra violet
7.      Obat-obatan
8.      Stress

Kerusakan akibat radikal bebas

o   Penuaan yang cepat
o   Penyakit jantung
o   Sistem kekebalan tubuh menurun
o   Katarak
o   Rematik
o   Kanker
o   Kencing manis / Diabetes

Hari Pendidikan Nasional


ki hajar dewantara Sejarah Hari Pendidikan Nasional

Hari Pendidikan Nasional selalu jatuh setiap tanggal 2 Mei tiap tahunnya. Namun apakah Anda tahu sejarahnya mengapa tanggal ini dipilih ? Tanggal 2 Mei sejatinya adalah hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara , beliaulah yang dianggap sebagai pahlawan yang memajukan pendidikan di Indonesia,berkat jasa beliau Perguruan Taman Siswa berdiri,suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda.
Ki Hadjar Dewantara juga suka menulis , banyak tulisannya yang sangat tajam terutama menyindir Belanda , salah satunya adalah Als Ik Eens nederlander Was ( Seandainya Aku Seorang Belanda ) yang salah satu petikannya adalah sebagai
Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang kita sendiri telah merampas kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh si inlander memberikan sumbangan untuk dana perayaan itu. Pikiran untuk menyelenggarakan perayaan itu saja sudah menghina mereka dan sekarang kita garuk pula kantongnya.
Ayo teruskan penghinaan lahir dan batin itu! “Kalau aku seorang Belanda” Apa yang menyinggung perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku terutama ialah kenyataan bahwa bangsa inlander diharuskan ikut mengongkosi suatu pekerjaan yang ia sendiri tidak ada kepentingannya sedikitpun
“.
Karena tulisannya tersebut Ki Hajar Dewantara dibuang ke pulau Bangka namun dipindahkan ke Belanda karena pembelaan Douwes Dekker dan Cipto Mangoenkoesumo , sepulangnya ke Indonesia Ki Hadjar Dewantara membanguntaman siswa 300x209 Sejarah Hari Pendidikan Nasional Nasional Onderwijs Instituut Tamansiswa (Perguruan Nasional Tamansiswa) pada 3 Juli 1922 yang menjadi awal dari konsep pendidikan nasional.
Ki Hadjar Dewantoro akhirnya meninggal pada 28 April 1958 dan Pemerintah menetapkan tanggal 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional sejak tahun 1959 sebagai penghargaan atas jasa-jasanya di bidang pendidikan.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya , oleh karena itu mari kita menghayati Hari Pendidikan Nasional ini dengan sebaik-baiknya . Bagi Anda yang ingin mengetahui sejarah lainnya dapat membaca buku-buku yang berkaitan dengan sejarah...
Selamat Hari Pendidikan Nasional !

Tanggal 2 Mei adalah HarDiknas. HarDikNas adalah Hari Pendidikan Nasional. Hari ini adalah hari dimana lahirnya Ki Hajar Dewantara,. . . . . . .
Copyright 2009 SaVitri. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates